TARUHAN BOLA - AIRMADIDI - Perselisihan antara keluarga berduka Lotulung-Sumampouw yang melibatkan organisasi massa Waraney Puser Intana Toar-Lumimuut dengan Pemerintah Desa Mapanget Kecamatan Talawaan Minahasa Utara lantaran makam pekuburan, Kamis (2/10).
Warga setempat berjaga-jaga, beberapa warga lainnya dilengkapi parang yang diikatkan ke pinggang. Selain warga, Hukum Tua (Kumtua) Mapanget Felix Mantiri, Wakapolsek Dimembe Iptu Nababan, dan Sekretaris Kecamatan Sumiati Manangkasi telah berada di lokasi menenangkan warga. "Kalau ada komunikasi yang baik, pasti masyakat akan terima, jangan mendadak seperti ini. Selain itu kondisi makam juga sudah dimakan usia, jadi bukan masalah bayarannya," Kumtua Mapanget.
Selain itu, masyarakat desa membayar iuran, mereka mengeluhkan kenapa orang luar seenaknya saja bisa ditampung di situ, jadi tidak adil. Lagipula jika nanti jenazah dimasukkan ke makam yang sebagian temboknya retak beberapa hari kemudian baunya akan keluar dan akan berdampak ke warga.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 16.20 Wita, rombongan keluarga berduka pun tiba, namun karena ada perbincangan via ponsel, warga setempat pun sudah membuka portal sebelum mereka tiba. Semetara ibu-ibu yang berkumpul di situ sangat panik.
"Aduh napa dorang," kata satu di antara ibu lainnya kemudian menjauh.
Perselisihan tersebut bermula dari oma Ken warga asli di situ yang sudah lama berdomisili di Manado, kemudian meninggal beberapa waktu lalu hingga pada hari ini dimakamkan di Desa Mapanget. (pnc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar