Kami adalah Agen Judi Online Terpercaya yang telah hadir menemani para Player selama 5 tahun belakangan ini. Kami menyediakan berbagai macam hal yang dibutuhkan para Player, seperti, Togel Online, Dewa Poker, Tangkasnet, Bola Tangkas, Prediksi Bola, Judi Online, Judi Bola Online.
Rabu, 12 November 2014
TRAUMA SERING DI PAKSA NONTON FILM PORNO
BANDAR BOLA - Bagi pasangan, sesekali menonton film erotis bersama bisa membantu menambah kemesraan di antara keduanya. Namun akan jauh lebih baik bila tontonan semacam ini dinikmati secara privat, apalagi bila di rumah ada anak-anak.
Hanya saja yang terjadi di Tiongkok ini cukup tragis sekaligus menggelikan. Baru-baru ini tim dokter dari Tiongkok mengklaim telah menemukan penyakit mental baru yang kemudian mereka beri nama 'porn traumatic stress disorder', atau kira-kira gangguan stres dan trauma akibat terlalu banyak menonton film biru. Sepintas, namanya seperti plesetan dari gangguan yang sudah lebih dulu dikenal yakni Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Kok bisa? Tim dokter mengaku menemukan sebuah kasus unik yang dialami seorang remaja bernama Lei Chung. Ia mengaku hidupnya menjadi berantakan karena terpapar film-film berbau erotis sejak umur lima tahun. Kini usianya 16 tahun.
Lei hidup bersama kedua orang tuanya, di sebuah apartemen kecil dengan satu kamar tidur di kota Dongguan, Provinsi Guangdong. Sejak kecil, ia sering terbangun di tengah malam dan mendapati sang ayah menggunakan komputer yang ada di kamar yang ditiduri tiga orang itu untuk menonton film-film porno.
"Saya selalu mencoba untuk tidak ikut menyaksikannya, tapi kan selalu ada suara-suara. Dan ketika saya mau tak mau melihatnya, saya tak bisa menghilangkan adegan-adegan itu dari kepala saya," keluh Lei kepada para dokter, seperti dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (8/11).
Parahnya lagi, saat si anak yang tak berdosa ini meminta ayahnya untuk berhenti menonton film tersebut, ia malah dipukuli oleh sang ayah. Dan situasi di rumah menjadi makin runyam karenanya.
Sejak saat itulah, Lei mengaku trauma. Karena kesulitan untuk menghilangkan bayangan adegan-adegan erotis yang terpaksa dilihatnya, prestasi akademik Lei pun jadi korban. Tak berapa lama ia dikeluarkan dari sekolah karena nilai-nilainya merosot tajam, akibat dari taruma yang dialaminya.
Bahkan Lei juga mengaku tak bisa mencari pekerjaan karena hal itu. Hingga akhirnya Lei sempat mencoba bunuh diri. Beruntung salah seorang teman Lei prihatin melihatnya dan mendesaknya untuk mencari bantuan medis, untuk mengobati penyakit trauma yang dilakukan oleh sang ayah yang tidak punya moral itu. (pnc) PIN BB 25F7FD28
WWW.ASIABOLABET.COM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar