Kami adalah Agen Judi Online Terpercaya yang telah hadir menemani para Player selama 5 tahun belakangan ini. Kami menyediakan berbagai macam hal yang dibutuhkan para Player, seperti, Togel Online, Dewa Poker, Tangkasnet, Bola Tangkas, Prediksi Bola, Judi Online, Judi Bola Online.
Selasa, 24 Juni 2014
SEORANG PEJABAT TIONGKOK DI PECAT DARI PEKERJAANNYA, KARENA MINTA DIGENDONG BAWAHANNYA
AGEN BOLA CUP 2014 BRASIL - Seorang pejabat publik di Tiongkok dipecat dari pekerjaan gara-gara meminta bawahannya untuk menggendongnya melewati jalanan yang tergenang banjir. Usut punya usut, Wang Junhua, nama pejabat itu, tidak ingin sepatu kulitnya basah dan terendam air.
Beberapa waktu lalu, Wang dilaporkan sedang melakukan kunjungan ke daerah tempat dua pemuda tewas karena banjir. Namun, alih-alih menggunakan alas kaki yang tepat untuk dipakai di alam bebas, Wang justru mengenakan sepatu kulit.
Takut sepatunya kotor dan basah, Wang pun meminta seorang bawahannya untuk menggendongnya. Lalu, bawahannya yang bernama Xianbao Ding itu lantas menggendong Wang di punggungnya.
Tak pelak, tindakan arogan Wang pun memancing kekecewaan pemerintah setempat. Wang kemudian diberhentikan secara tidak terhormat dari jabatannya sebagai Wakil Direktur di kantor pemerintah Kota Guixi, Provinsi Jiangxi.
"Orang itu (Wang) terlihat sangat arogan," kata Hu Peng, seorang warga lokal yang menyaksikan kejadian tersebut. "Sudah jelas bahwa dia datang ke sini untuk mencari publikasi. Namun, kepribadian aslinya mendadak muncul ketika harus mendapati kakinya kebasahan."
Sementara itu, partai tempat Wang bernaung membantah bahwa Wang meminta Ding untuk membawa dirinya. Sebaliknya, mereka mengatakan Ding yang mengajukan diri.
Meski begitu, keputusan pemerintah Kota Guixi sudah bulat. "Jika kaki Anda tidak ingin basah, Anda harus menyeberang menggunakan perahu karet. Bukannya menjadikan staf menjadi pekerja transportasi," kata pemerintah setempat.
Di sisi lain, badai hujan dan banjir yang melanda Tiongkok bagian timur dan selatan sejak pertengahan Juni lalu memang tergolong parah. Setidaknya, 14 orang dinyatakan tewas, empat hilang dan tiga juta orang lainnya terkena dampaknya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar