SITUS JUDI BOLA DAN CASINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA

Selasa, 30 September 2014

KISAH GADIS YAZIDI YANG LOLOS DARI ISIS



AGEN BOLABaghdad - Umurnya baru berusia 15 tahun, namun ia harus merasakan getirnya hidup karena diculik oleh kelompok ISIS. Meski tak terlupakan, namun gadis yang disebut Aria itu tak takut menceritakan kepada dunia tentang apa yang dialaminya.

Aria menuturkan, sekitar 6 minggu lalu ia sekeluarga menumpang mobil tetangga pagi buta. Demi melarikan diri dari ISIS, yang kabarnya memasuki kawasan tempat tinggal mereka. Tak hanya dirinya, seluruh warga etnis Yazidi di tempat tersebut juga mati-matian melarikan diri dari tempat tinggal yang berada di Sinjar.

Baru seperuh perjalanan, tiba-tiba konvoi 7 kendaraan dengan bendera hitam mencegat. Upaya meloloskan diri pun gagal.

"Mereka memaksa kami keluar dari mobil. Gadis-gadis dan perempuan dipisahkan dari laki-laki, termasuk kakakku 19 tahun. Tapi mereka hanya mengambil gadis-gadis memaksa kami ke dalam sebuah minivan," cerita Aria ditemani kipas angin kecil yang berputar lembut, menciptakan sedikit angin penghilang gerah.

Dari Sinjar, Aria bersama kakak iparnya yang berusia lebih muda darinya, 14 tahun dan beberapa gadis lain dibawa sekitar 120 kilometer jauhnya ke markas ISIS di Mosul - kota terbesar kedua Irak yang kembali dikuasai gerilyawan pada bulan Juli.

Mereka, lanjut Aria, menempatkannya dan kaum hawa lain ke sebuah rumah berlantai tiga. "Di Mosul mereka mencoba mengubah keparcayaan kami. 'Baca Alquran' kata mereka. Beberapa gadis-gadis menjawab 'Kami tidak sekolah, tak bisa membaca, tak bisa memahami Alquran,"

Selama lebih dari 3 minggu, Aria tinggal di tempat mengerikan itu. Lalu ada Syekh datang dan mengumpulkan 20 anak perempuan termasuk kakak iparnya.

"Dia memaksa para perempuan melayaninya. Aku sangat takut. Banyak teman-temanku diperkosa. Sulit menceritakannya,"

Pelecehan seksual adalah hal yang tabu dalam budaya ini, dan mengakui menjadi korban sulit. Saat ditanya apakah Aria menjadi salah satu korban perkosaan. Pandangan Aria tiba-tiba kosong menatap dinding dan menggeleng.

"Aku terbayang-bayang wajah mereka sepanjang waktu," "Aku mengalami mimpi buruk. Aku tidak bisa berhenti memikirkan ketika mereka dipaksa melayani para pria. Aku melihat dengan mata kepala aku."

Aria dan temannya kemudian dibawa ke Fallujah oleh 2 militan ISIS, yang menyebut diri merekea sebagai Abu Hassan dan Abu Jaffar.

"Mereka benar-benar kotor. Memiliki jenggot panjang.... Mereka benar-benar pria tinggi dan besar. Aku takut. Kami dipaksa menikah dengan mereka, dan mengancam untuk menyakiti kami jika tak mau. Mereka memberi kami telepon untuk menelepon keluarga dan memberitahu mereka bahwa kami telah bertobat,"

Menggunakan ponsel ini, mereka diam-diam menghubungi paman temannya yang tahu orang-orang di Fallujah dan siap membantu. Ketika militan meninggalkan rumah, gadis-gadis yang mengenakan niqab segera melarikan diri.

"Temanku dan aku berpikir untuk bunuh diri. Tapi kami memutuskan untuk meminta paman temanku menyelamatkan kami. Ia memiliki teman-teman yang tinggal di Fallujah, tetapi mereka tidak bisa datang ke rumah dan menyelamatkan kami, jadi kami mendobrak pintu, menempatkan pada kerudung, dan berjalan selama sekitar satu jam dan bertemu di tempat di mana teman teman sedang menunggu untuk kita. Mereka membawa kami ke sebuah rumah yang aman di Fallujah. " (pnc)





 WWW.ASIABOLABET.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar