BANDAR BOLA - DEPOK - Sylvia Lorita (43) kakak kandung Feby Lorita (32) korban pembunuhan yang jenazahnya ditemukan di dalam bagasi mobil Nissan March di kawasan Duren Sawit akhir Januari lalu, mengaku niatnya mengikuti persidangan lanjutan kasus pembunuhan adiknya di Pengadilan Negeri Depok, Senin (13/10) kemarin karena permintaan dari arwah Feby.
Menurut Sylvia yang akrab disapa Yaya, ia jarang mengikuti persidangan kasus pembunuhan adiknya di PN Depok, karena tinggal di Bengkulu bersama suami dan dua anaknya.
"Terakhir ikutin sidang, sekitar 2 bulan lalu waktu pemeriksaan saksi. Setelah itu, sidang berikutnya saya tidak datang karena rumah saya jauh di Bengkulu. Yang datang kakak kami lainnya Yaya yang tinggal di Serpong,"
Menurut Yaya, karena dalam beberapa kali sidang tidak hadir, arwah Feby beberapa kali mendatanginya baik lewat mimpi maupun datang langsung. "Kalau Feby datang, ada bau harum di rumah dan saya merasa yakin itu Feby,"
Selain itu kata Yaya dalam mimpinya, Feby juga datang dan meminta ia menghadiri sidang berikutnya di PN Depok.
"Jadi karena ini permintaan adik saya, saya datang ke PN Depok untuk ikuti sidang. Namun saya kecewa karena sidang kemarin, ditunda sampai Rabu,"
Walaupun begitu, kata Yaya, ia akan menunggu sampai Rabu besok saat sidang dengan agenda pledoi atau pembelaan terdakwa digelar. "Kalau bukan arwah Feby yang minta, saya sebenarnya enggan ikuti sidang. Selain jauh, ada kakak kami Evy yang tinggal di Serpong dan selalu memantau sidang," Kakak Evy yang selalu bisa hadir dalam persidangan.
Yaya berharap majelis hakim memberikan vonis yang setimpal bagi pembunuh Feby, yakni terdakwa Asido April Parlindungan Simangunsong (22).
Menurutnya tuntutan jaksa penuntut umum dalam sidang sebelumnya agar Asido dihukum penjara seumur hidup, cukup tepat. Ia berharap majelis hakim memvonis Asido sesuai dengan tuntutan jaksa yang memvonis pelaku hukuman seumur hidup.
Seperti diketahui Asido menjadi terdakwa utama dalam kasus ini dari sejumlah bukti dan pengakuannya telah membunuh Feby. Motifnya Asido sakit hati karena Feby menolak cintanya dengan cara yang kasar. (pnc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar