SITUS JUDI BOLA DAN CASINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA

Sabtu, 25 Oktober 2014

RAMALAN SUKSESI DAN MITOS ANGKA 7, JOKO WIDODO




AGEN BOLA - Coretan-coretan tangan di atas kertas putih: rumah sederhana, orang, dan kursi yang menggambarkan takhta. Pembuatnya adalah para anak indigo -- yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural -- pada April 2005 dalam acara televisi  'Bukan Empat Mata'. Sebuah ramalan Indonesia di masa mendatang.

Isinya bikin bergidik. Indonesia saat itu diramalkan akan mengalami banyak bencana. Akan tetapi alam berbaik hati mendidik dan memunculkan pemimpin yang lahir dari kesederhanaan. "Sekitar 6 atau 7 tahun dari 2005, sang pemimpin itu sudah mulai kelihatan."

7 tahun setelah nurbuat, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 digelar. Pemilihan gubernur ini menarik perhatian masyarakat Indonesia, bukan hanya di Ibukota.

Ada 6 pasang calon yang ikut  kontestasi. Dari mereka, seorang pria menarik perhatian masyarakat. Namanya Joko Widodo, dia berpasangan dengan mantan Bupati Belitung Timur Basuki Tjahaja Purnama.

Saat itu Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Surakarta untuk periode keduanya. Kala menjabat sebagai walikota, dia hanya duduk di kantor kurang lebih 2-3 jam. Selebihnya terjun langsung ke lapangan, melakukan inspeksi mendadak, dan mengawasi pelaksanaan program.



Modal inilah yang dipakai Jokowi untuk merebut hati warga Jakarta saat mengikut Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012.  Mengikuti Pilkada DKI, Jokowi awalnya tak diunggulkan, termasuk oleh partainya sendiri.

Banyak yang meragukan kemampuannya untuk bisa memimpin Ibukota, apalagi menarik simpati warga Jakarta. Lawannya pun tak sembarangan, gubernur incumbent Fauzi Bowo. Namun, takdir berkata lain.

Jokowi yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 tetap mempertahankan kesederhanaannya. Kendati sudah menjadi orang paling berkuasa di ibukota, dia hanya menggunakan mobil Toyota Kijang Innova sebagai kendaraan dinasnya, untuk mengantar dimana di akan pergi.

Dalam 1 hari bisa lebih 5 tempat dikunjunginya, menemui langsung warga Jakarta dengan aktivitas blusukan. Kesederhanaan, kerja keras, prestasi, dekat dan peduli dengan rakyat, bersih dan populer, inilah yang kemudian menjadikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengusung Jokowi sebagai calon presiden pada Pilpres 9 Juli 2014.

Jokowi berpasangan dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan berhasil mengalahkan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Berdasarkan hitung resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diumumkan 22 Juli 2014, Jokowi-JK memperoleh 70.997.883 suara atau 53,15%. Sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85%. Selisih suara antara keduanya mencapai 8.421.389 atau 6,3%. hal itu dilihat oleh orang yang meragukan Jokowi, yang tidak bisa jadi pemimpin, maka jangan lah pernah menilai orang dari dari apa yang terlihat,tetapi kita tidak tahu sesungguhnya orang tesebut seperti apa. (pnc)






WWW.ASIABOLABET.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar