AGEN JUDI - Menjelang siang Sugimun pergi ke Solo untuk membeli mobil. Begitu masuk ke sebuah shoowroom mobil, seorang karyawan menghampiri dia, Bukannya menyambut, ia justru buru-buru mengulurkan uang recehan kepada Sugimun. "Oh, saya bukan pengemis, mas. Saya cari mobil," kata Sugimin sambil tersenyum.
Si karyawan itu kaget dan cepat-cepat masuk ke dalam sambil menanggung malu, Menurut Sugimun, karyawan itu mengira ia seorang pengemis karena menggunakan kursi roda, "Waktu itu sopir saya sudah duluan masuk showroom," kenang Sugimun.
Lelaki yang lahir tahu 1970, di dusun Mojopuro, Magetan, Jawa Timur ini adalah pemillik toko elektronik 'Cahaya Baru' di kota Trenggalek dan Magetan, Jawa Timur.
Bagi orang Trenggalek, Magetan dan sekitarnya, nama toko itu sudah tidak asing lagi. 'Cahaya Baru' dikenal sebagai toko elektronik yang cukup besar. Omzetnya kini sudah mencapai Rp 150 juta per bulan.
Keberhasilan Sugimun seperti sekarang tidak lepas dari usaha dan doa ibunya. Maklum, selain sejak kecil cacat, Sugimun juga lahir dari keluarga miskin, Saking miskinnya, ia tidak sempat mengenyam pendidikan formal. "Sekolah TK saja enggak pernah,"
Ia sempat mencoba mencari kerja tapi kebanyakan berujung pada penolakan. Yang menyedihkan, seringkali ia disangka pengemis saat melamar pekerjaan. Penasaran kisah lengkapnya? saudara saudari sekalian jangan lah menilai orang dari luarnya, karena itu semua ditangan tuhan. (pnc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar